image: health.okezone.com |
Inseminasi adalah teknologi untuk
mendapatkan kehamilan dengan cara menyemprotkan sperma yang sudah diseleksi ke
dalam rahim calon ibu,” jelas dr. Budi Wiweko, SpOG(K). Proses pertemuan
sperma dan sel telur tetap secara alami yaitu di dalam tubuh. Inseminasi dilakukan dengan cara menyemprotkan sperma yang telah diproses atau diseleksi ke dalam rahim menggunakan kateter lembut dengan tujuan membantu sperma menuju telur yang telah matang (ovulasi) sehingga terjadi pembuahan.
Inseminasi umumnya dibarengi dengan tindakan induksi ovulasi, yaitu dengan obat-obatan untuk mendukung fertilitas dari calon ibu. Inseminasi dijadwalkan mendekati waktu ovulasi. Waktu ovulasi bisa dideteksi dengan injeksi HCG (Human Chorionic Gonadothropine) untuk kematangan sel telur dan pemecahan folikel (kantung sel telur)
Inseminasi prosesnya berlangsung
singkat dan terasa seperti pemeriksaan papsmear. Kehamilan bisa dideteksi dalam
jangka waktu dua minggu sejak Inseminasi. Bila calon ibu mengalami haid berarti
gagal dan prosesnya bisa diulang beberapa kali sampai berhasil. Inseminasi umumnya dibarengi dengan tindakan induksi ovulasi, yaitu dengan obat-obatan untuk mendukung fertilitas dari calon ibu. Inseminasi dijadwalkan mendekati waktu ovulasi. Waktu ovulasi bisa dideteksi dengan injeksi HCG (Human Chorionic Gonadothropine) untuk kematangan sel telur dan pemecahan folikel (kantung sel telur)
Kelebihan
proses Inseminasi ini adalah selain sederhana, waktu yang relatif singkat,
proses inseminasi ini juga terbilang jauh lebih murah dibandinglam dengan
program bayi tabung. Biaya inseminasi mencapai Rp 3 juta sedangkan biaya bayi
tabung mencapai Rp 60-70 juta.
0 comments:
Post a Comment