Home » » Kunci Preeklampsia : Plasenta

Kunci Preeklampsia : Plasenta

Written By Dunia Kita on Wednesday 27 November 2013 | 15:51


bmj.com

Banyak faktor yang berperan pada terjadinya preeklampsia, yaitu : kondisi kekurangan oksigen pada plasenta (iskemia plasenta), respon imun, faktor genetik, dan penyakit vaskulas (seperti diabetes melitus, hipertensi kronis, gangguan vaskular dan jaringan sendi). Faktor tersebut tidak independen namun saling berkaitan dalam menyebabkan preeklampsia.

Umumnya, ada dua tahapan proses terjadinya preeklampsia:

  1. Tahap Asimtomatik
Selama kehamilan trimester pertama, perkembangan plasenta tidak normal sehingga menyebabkan gangguan plasenta dan pelepasan beberapa material dari plasenta ke peredaran darah ibu. Hal ini akan mengakibatkan iskemia plasenta, terhambatnya pertumbuhan janin, dan mengganggu kelangsungan hidup janin.

  1. Tahap Simtomatik
Pelepasan beberapa material plasenta mencapai puncaknya saat gejala klinis muncul. Biasanya dikenal dengan sindrom maternal. Gejala klinis timbul pada setelah usia kehamilan 20 minggu, meliputi hipertensi, proteinuria (peningkatan jumlah albumin dalam urin), dan sindrom fetal (pertumbuhan janin terhambat).

Preeklampsia hanya terjadi jika terdapat plasenta. Pada kehamilan anggur misalnya, tidak terdapat janin namun ada plasenta. Setelah plasenta diangkat maka preekalmpsia akan sembuh dengan sendirinya. Pada kondisi hamil di luar kandungan, gejala preeklampsia tetap akan ada meski janin telah diangkat. Gejala akan hilang sampai plasenta diangkat. Oleh karena itu diasumsikan plasenta memiliki peran kunci pada terjadinya preeklampsia.

Share this article :

0 comments:

Post a Comment

Popular Posts

Twitter

 
Copyright © 2013. Info Kita - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger