blogdokter.net |
Rutin berkonsultasi ke dokter
kandungan selama kehamilan sangat dianjurkan untuk mendeteksi preeklampsia
secara dini. Bagi ibu hamil yang memiliki risiko, lakukan juga pemeriksaan
berkala pada tekanan darah dan proteinuria. Deteksi dini dapat mencegah komplikasi
kehamilan serta menghindarkan kematian ibu dan janin akibat preeklampsia.
Seringkali yang menjadi masalah
adalah awal terjadinya preeklampsia biasanya tidak bergejala(asimtomatik),
terkadang muncul keluhan namun pada kondisi preeklampsia telah berkembang.
Keluhan antara lain :
- Sakit kepala
- Edema (pembengkakan) pada wajah dan kaki
- Gangguan penglihatan
- Nyeri epigastrik (perut bagian atas)
- Berat badan meningkat
Baru-baru ini beberapa studi
menemukan adanya biomarker yang dapat memperkirakan risiko preeklampsia di
kemudian hari. Biomarker tersebut adalah :
- VEGF
- PIGF
- TGFβ1
- sFlt-1
- sEng
Biomarker tersebut merupakan
faktor-faktor proangiogenik dan antiangiogenik yang sangat diperlukan dalam angiogenesis
(pembentukan pembuluh darah baru) untuk memastikan suplai oksigen dan nutrien
ke janin berlangsung sempurna. Ketidakseimbangan antara faktor-faktor tersebut
berkaitan erat dengan terjadinya preeklampsia.
Konsentrasi VEGF, PIGF, dan TGFβ1
yang rendah dapat memperkirakan terjadinya preeklampsia. Sedangkan konsentrasi
sFlt dan sEng akan mengalami peningkatan pada beberapa minggu sebelum onset
preeklampsia.
Perubahan konsentrasi dari
faktor-faktor tersebut dalam bentuk rasio dapat digunakan untuk memprediksi
risiko preeklampsia di masa mendatang.
0 comments:
Post a Comment