www.mypregnancybaby.com |
Miom merupakan salah satu
penyakit rahim yang dapat mengganggu kehamilan. Bagaimana pengaruhnya terhadap
kehamilan? Berikut ulasannya :
- Memperbesar risiko keguguran
Miom membesar
dengan cepat karena kadar hormon estrogen pada wanita hamil tinggi. Membesarnya
miom akan mendorong janin. Janin tidak dapat melekat dengan baik pada dinding
rahim.
- Pendarahan saat persalinan
Miom akan
mendesak janin sampai plasenta yang tumbuh di bawah rahim. Kondisi ini
mengakibatkan pendarahan saat persalinan.
- Kematian janin
Jika miom
menghalangi saluran makanan janin sehingga kekurangan makanan dan oksigen, maka
pertumbuhan janin akan terganggu, bisa berakibat kematian janin.
- Posisi janin sungsang
Posisi janin
sungsang jika miom tumbuh di bagian atas rahim yang meyebabkan janin sulit
bergerak ke posisi normal.
Miom tidak boleh diangkat saat
kondisi hamil. Letak miom pada rahim tentunya akan menyebabkan pendarahan dan
langsung mengganggu rahim serta janin jika dilakukan pengangkatan. Ketika
kondisi rahim kembali normal, yaitu 3 bulan setelah persalinan barulah miom
bisa diangkat. Pengecualian pada miom bertangkai yang menimbulkan rasa nyeri
yang sangat ketika terplintir.
Miom dapat dicegah dengan menjaga
kebersihan alat kelamin, pola hidup sehat, olah raga, serta menghindari stres.
Penanganan miom ada beberapa metode berikut:
- Terapi pil KB
Pil KB yang
rendah estrogen akan mengendalikan pendarahan haid, mengurangi jumlah estrogen
sehingga miom menyusut.
- Pengangkatan miom
Miomektomi
adalah pembedahan untuk mengangkat miom dengan membiarkan rahim. Pembedahan
lainnya yaitu histerektomi, merupakan pembedahan mengangkat miom sekaligus
mengangkat rahim sehingga masalah miom tuntas.
- Embolisasi
Menyumbat
aliran darah ke miom sehingga miom menyusut. Penyumbatan dilakukan melalui pipa
tipis.
0 comments:
Post a Comment